AKSIBORNEO – “Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April atau jatuh pada hari ini bukanlah sekadar seremoni. Melainkan harus menjadi momentum meneguhkan komitmen pada keadilan dan kesetaraan gender.”
MENURUT pandangan Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, keadilan dan kesetaraan gender harus menyeluruh ke semua aspek kehidupan.
“Termasuk dalam penyelenggaraan Pemilu,” kata Titi seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL melalui akun X miliknya, Minggu (21/4-2024).
Menurutnya, Pemilu 2024 sangat tidak ramah perempuan. Mulai dari PKPU 10/2023 yang membonsai keterwakilan perempuan hingga dugaan asusila yang dilakukan Ketua KPU.
Baca juga : Nah Loe! Jelang Putusan MK, Ketua KPU Dilaporkan Terkait Tindakan Asusila
Titi berharap pembuatan kebijakan bisa adil dalam membuat aturan dan khusus kepada Mahkamah Konstitusi, mampu berkontribusi menjaga hak-hak perempuan dalam pemilu.
“MK melalui putusannya bisa menjewer pihak-pihak yang merendahkan martabat perempuan, melalui kebijakan atau tindakan mereka yang tidak mampu disanksi oleh institusi formal/etik kepemiluan yang ada,” pungkasnya.*rmol